Tłumaczenia Biblii na język indonezyjski

Kopia Biblii Terjemahan Baru

Pierwszym tłumaczeniem Biblii ( Alkitab ) na język indonezyjski było tłumaczenie Księgi Mateusza autorstwa Alberta Corneliszoon Ruyla (1629). Od tego czasu do chwili obecnej wydano co najmniej 22 inne tłumaczenia, nie licząc tłumaczeń na lokalne języki Indonezji (spośród ponad 700 lokalnych języków Indonezji ponad 100 języków ma przetłumaczone fragmenty lub całą Biblię, a niektóre, jak jawajski i batak, mieć więcej niż jedną wersję). Najbardziej rozpowszechnionym tłumaczeniem używanym obecnie przez indonezyjski jest Terjemahan Baru (1985), czyli „Nowe tłumaczenie” opublikowane przez LAI („Lembaga Alkitab Indonesia” lub Indonezyjskie Towarzystwo Biblijne ).

Gottlob Brückner (1783–1857) przetłumaczył Biblię na jawajski, największy lokalny język Indonezji, w 1820 r.

Tłumaczenie skrót Rok John 3:16
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru, Edisi 2017 (Pismo Święte w Przekładzie Nowego Świata, wydanie z 2017 r.) NWT 2017 Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia Memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi.
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia, Edisi Ketiga (Nowy Testament w prostym języku indonezyjskim, wydanie 3) Yayasan Alkitab Bahasakita (Albata) TSI 2021 Memang kasih Allah sangat luar biasa kepada orang-orang di dunia ini sehingga Dia menyerahkan Anak-Nya satu-satunya, supaya setiap orang yang percaya kepada Anak-Nya itu tidak akan binasa, tetapi menerima hidup yang kekal.
Terjemahan Baru (dosłownie: nowe tłumaczenie) gruźlica 1974 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Bahasa Indonesia Masa Kini (współczesny indonezyjski) BIS 1985 Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia Memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal.
Terjemahan Lama (stare tłumaczenie) TL 1954 Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Wersja robocza Światowego Centrum Tłumaczeń Biblii WBTC 2006 Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga Allah telah Memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan menerima hidup yang kekal.
Kitab Suci Injil (Święta Księga Ewangelii) KSI 2000 Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia menganugerahkan śpiewał Anak yang tunggal itu, supaya setiap orang yang percaya kepada śpiewał Anak tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.
Firman Allah Yang Hidup (Słowo Boże jest żywe) FAYH 1989 Karena Allah sangat mengasihi isi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Koniec 1969 Karena demikian besarlah tjinta Allah kepada dunia, sehingga Ia telah menjerahkan Putera-tunggalNja, agar semua orang jang pertjaja akan dia djangan binasa, melainkan mempunjai hidup abadi.
Projekt Shellabeara 1912 Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga diberinya Anaknya yang tunggal itu, supaya barang siapa yang percaya akan dia jangan ia binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Melayu Baba 1883 Kerna bgitu-lah Allah sudah kaseh ini dunia, sampai dia kasi Anak-nya yang tunggal spaya masing-masing orang yang perchaya sama dia jangan binasa, ttapi dapat hidop yang kkal.
Klinkert 1870 1870 Karena demikianlah kasih Allah akan doenia ini, sahingga dikaroeniakannja Anaknja jang toenggal, soepaja barang-siapa jang pertjaja akandia itoe djangan binasa, melainkan mendapat hidoep jang kekal.
Klinkert 1863 1863 Karna nowy Allah tjinta sama doenia, sampe Dia kaish Anaknja jang toenggal, sopaja masing-masing orang, jang pertjaja sama Dia, djangan binasa, melainken mendapet hidoep jang kekel.
Szkic Leydekkera 1733 Karana sasangat 'Allah sudah meng`asehij 'isij dunja, sahingga 'ija sudah karunjakan 'Anakhnja laki 2 jang tonggal, sopaja sasa'awrang jang pertjaja 'akan dija 'itu djangan binasa, hanja be'awleh kahidopan kakal.

Zobacz też